Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan hal yang penting dalam proyek konstruksi. RAB berfungsi sebagai panduan bagi pengawas dan pengelola proyek dalam mengatur dan mengendalikan anggaran biaya yang dikeluarkan. Dalam RAB, harus ada keterangan pekerjaan, unit atau volume pekerjaan, harga satuan, total upah pekerja, total material, dan grand total.
Untuk membuat RAB yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pelajari gambar rencana, dokumen rencana, dan syarat-syaratnya (RKS). Gambar rencana akan menunjukkan jenis pekerjaan yang harus dilakukan, sedangkan dokumen rencana akan menunjukkan spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan. Syarat-syarat RKS akan menunjukkan bagaimana pekerjaan harus dilakukan.
Kedua, susun uraian pekerjaan, barang yang dibutuhkan, dan volumenya. Uraian pekerjaan akan menunjukkan jenis pekerjaan yang harus dilakukan, sedangkan barang yang dibutuhkan akan menunjukkan jenis material yang harus digunakan. Volumenya akan menunjukkan jumlah material yang harus digunakan.
Ketiga, tentukan harga satuan pekerjaan dan material. Harga satuan pekerjaan akan menunjukkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan harga satuan material akan menunjukkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap material yang digunakan.
Keempat, tentukan total upah pekerja dan total material. Total upah pekerja akan menunjukkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk upah pekerja. Sedangkan total material akan menunjukkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk material.
Kelima, tentukan grand total. Grand total akan menunjukkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk semua pekerjaan dan material yang dibutuhkan.
Selain itu, ada beberapa item lain yang harus diperhatikan dalam membuat RAB, seperti jenis alat yang digunakan, jenis bahan yang digunakan, jenis tenaga kerja yang digunakan, dan lain-lain.
Membuat RAB yang baik membutuhkan waktu dan usaha yang cukup. Namun, jika dilakukan dengan benar, RAB akan membantu pengawas dan pengelola proyek dalam mengatur dan mengendalikan anggaran biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian, proyek konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.