Akun riil adalah salah satu dari tiga jenis akun yang dikenal dalam akuntansi. Akun riil adalah akun yang mencatat harta atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Akun ini mencakup semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk uang tunai, piutang, persediaan, dan properti. Akun riil juga mencakup aset yang diperoleh melalui pembelian atau pengeluaran.
Aktiva atau harta yang termasuk dalam akun rill biasanya dipecah menjadi deposito, kas, dan piutang. Deposito adalah uang yang disimpan di bank atau lembaga keuangan lainnya. Kas adalah uang yang disimpan di tempat lain, seperti di rumah atau di kantor. Piutang adalah uang yang harus dibayar oleh pelanggan atau pihak lain.
Apakah piutang termasuk akun riil? Jawabannya adalah ya. Piutang adalah salah satu jenis aktiva yang termasuk dalam akun riil. Piutang adalah uang yang harus dibayar oleh pelanggan atau pihak lain. Piutang adalah salah satu jenis aktiva yang diperoleh melalui pembelian atau pengeluaran.
Namun, perlu diingat bahwa piutang juga merupakan salah satu jenis aktiva yang paling rentan terhadap risiko. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki prosedur yang tepat untuk mengumpulkan piutang. Perusahaan juga harus memiliki prosedur untuk mengidentifikasi dan menangani piutang yang bermasalah.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa piutang yang dimiliki oleh perusahaan diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa mereka masih dapat dikumpulkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan tidak mengalami kerugian akibat piutang yang tidak dapat dikumpulkan.
Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang, perusahaan dapat menggunakan berbagai strategi, seperti mengirimkan pemberitahuan piutang, menawarkan diskon, dan mengirimkan pengingat. Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk mengumpulkan piutang dan mengurangi risiko kerugian.
Jadi, piutang termasuk akun riil. Namun, perlu diingat bahwa piutang juga merupakan salah satu jenis aktiva yang paling rentan terhadap risiko. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki prosedur yang tepat untuk mengumpulkan piutang dan mengidentifikasi dan menangani piutang yang bermasalah. Dengan menggunakan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk mengumpulkan piutang dan mengurangi risiko kerugian.