Ladylikelily.com – Selamat datang di artikel ini, yang akan dibahas oleh seorang Database Administrator yang telah berpengalaman selama 5 tahun.
Apakah Anda ingin membuat company profile berbasis web? Tentu saja, Anda membutuhkan database yang baik untuk mengatur semua data perusahaan Anda. Dalam artikel ini, saya akan membahas apa yang perlu Anda ketahui tentang membangun database untuk company profile berbasis web.
1. Model Data
Model data adalah dasar dari database yang baik. Anda perlu mengidentifikasi entitas apa yang perlu disimpan dalam database Anda dan bagaimana entitas-entitas ini saling berhubungan. Dalam company profile, Anda mungkin perlu menyimpan data karyawan, produk, pelanggan, dan lain-lain. Anda harus mempertimbangkan cara untuk menyimpan data yang saling berkaitan dan dapat dimanipulasi dengan mudah.
Anda juga perlu mempertimbangkan jenis database mana yang cocok untuk company profile Anda. Apakah Anda memerlukan basis data relasional atau non-relasional? Basis data relasional bekerja dengan baik untuk company profile karena mereka dapat digunakan untuk memelihara referensi atau menghubungkan antar tabel.
Setiap entitas dalam basis data relasional diidentifikasi dengan kunci utama unik, yang dapat digunakan untuk mencari data khusus. Entitas-entitas ini juga dapat berhubungan satu sama lain melalui kunci asing.
2. Normalisasi
Normalisasi adalah proses untuk memastikan bahwa database Anda tidak mengandung data yang redundan atau berlebihan. Misalnya, jika Anda memiliki database karyawan, Anda hanya perlu menyimpan data karyawan satu kali, bukan dua kali atau lebih.
Anda dapat menghindari redundansi data dengan merancang tabel secara interdependen. Normalisasi juga akan membuat database lebih efisien, sehingga akan terjadi perbaikan kinerja, dan lebih mudah jika terjadi pembaruan data nantinya.
Ada beberapa tingkat normalisasi, tiga tingkat yang utama adalah:
- Normalisasi Tingkat Pertama (1NF): Setiap tabel hanya menyimpan satu jenis data dan tidak ada redundansi data
- Normalisasi Tingkat Kedua (2NF): Tabel yang memiliki dua atau lebih kunci memiliki kunci utama tunggal
- Normalisasi Tingkat Ketiga (3NF): data dalam tabel tidak memiliki ketergantungan fungsional satu sama lain
3. Pemeliharaan Data
Setelah database Anda selesai dibuat, Anda perlu memastikan bahwa data aktual dan terbaru. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbarui data secara teratur, menghapus data yang tidak relevan, dan menjaga hubungan antar tabel dalam database.
Anda juga dapat menggunakan tindakan pencegahan dengan membuat data yang diinput oleh user akurat dan valid, dan membatasi akses data sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna. Anda dapat membuat data read-only atau hanya bisa dipakai oleh pengguna tertentu. Banyak metode dapat dilakukan untuk melindungi data dalam database Anda dari kerusakan atau hilang.
Dalam kasus company profile berbasis web, penting untuk memastikan keamanan database Anda. Anda harus menggunakan pengamanan tingkat lanjut seperti penyandian data, verifikasi pengguna, dan pemantauan keamanan. Penggunaan protokol HTTPS juga sangat dianjurkan agar data Anda dienkripsi ketika diantar ke server atau mengalir keatas dalam jaringan.
4. Backup dan Pemulihan
Apapun bisa terjadi pada data Anda. Anda dapat mengalami kerusakan hardware, kegagalan sistem, atau serangan hacker. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki cadangan data untuk database Anda.
Cadangan data dapat dilakukan dengan membuat salinan dari database Anda secara teratur dan menyimpannya dalam tempat yang aman. Jangan hanya mengandalkan satu tempat penyimpanan saja untuk cadangan Anda, cadangkanlah di tempat fisik yang terpisah dan di sepasang hardisk yang berbeda di luar tempat kerja.
Pemulihan data harus dapat dilakukan dengan cepat dan mudah ketika terjadi kerusakan. Pastikan Anda memiliki rencana pemulihan bencana yang jelas dan diuji sebelumnya. Tes pemulihan dapat membantu Anda memastikan cadangan data dapat digunakan secara akurat dan semua proses pemulihan telah dilakukan.