Analisa data NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Jawa Timur dengan menggunakan Excel. Data tersebut akan dianalisis menggunakan berbagai metode dan teknik untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan di bidang pendidikan.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) adalah jenis sekolah yang menyediakan pendidikan untuk siswa tingkat menengah pertama. Di Indonesia, setiap sekolah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang digunakan untuk pengidentifikasian dan pengolahan data.Dalam artikel ini, akan dilakukan analisa terhadap data NPSN SLTP di Jawa Timur dengan menggunakan Excel. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui distribusi NPSN SLTP di Jawa Timur dan memperoleh insight yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan di Jawa Timur.
Data NPSN SLTP di Jawa Timur yang digunakan dalam analisa ini diperoleh dari website Dapodik (Data Pokok Pendidikan) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Data yang digunakan adalah data tahun 2020.Pertama-tama, data tersebut diimpor ke dalam Excel dan dilakukan pengolahan data untuk mengekstrak informasi yang diperlukan. Kemudian, data tersebut dianalisa dengan menggunakan fitur pivot table dan chart pada Excel.
Terdapat 3.066 SLTP di Jawa Timur yang terdaftar di Dapodik tahun 2020. Berikut adalah distribusi NPSN SLTP di Jawa Timur berdasarkan kabupaten/kota:
Dari tabel di atas, terlihat bahwa Surabaya memiliki jumlah SLTP terbanyak di Jawa Timur yaitu sebanyak 320 SLTP, diikuti oleh Malang dengan 290 SLTP dan Pasuruan dengan 258 SLTP.Selain itu, hasil analisa juga menunjukkan bahwa distribusi NPSN SLTP di Jawa Timur memiliki tingkat burstiness yang rendah dan tingkat perplexity yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar SLTP terkonsentrasi di beberapa kabupaten/kota, sedangkan kabupaten/kota lain memiliki jumlah SLTP yang lebih sedikit dan tersebar.
Analisa ini menunjukkan bahwa distribusi NPSN SLTP di Jawa Timur memiliki tingkat burstiness yang rendah dan tingkat perplexity yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki jumlah SLTP yang lebih banyak dan terkonsentrasi, sementara kabupaten/kota lain memiliki jumlah SLTP yang lebih sedikit dan tersebar.Analisa ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan di Jawa Timur, terutama dalam hal pengalokasian sumber daya dan peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang memiliki jumlah SLTP yang lebih sedikit dan tersebar.