Apa yang Terjadi Jika Permintaan Naik dan Penawaran Tetap?
Permintaan dan penawaran adalah dua faktor yang sangat penting dalam ekonomi. Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen, sementara penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen. Apabila terjadi permintaan yang melonjak namun penawaran tetap, maka akan mengarah pada keseimbangan harga dan kuantitas yang meningkat. Jika permintaan menurun namun penawaran tetap, maka akan mengarah pada harga keseimbangan dan kuantitas yang lebih rendah.
Ketika permintaan naik dan penawaran tetap, harga barang akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang lebih tinggi daripada penawaran. Dengan permintaan yang lebih tinggi, produsen akan menaikkan harga untuk menyesuaikan dengan permintaan. Akibatnya, konsumen akan membeli barang dengan harga yang lebih tinggi. Namun, jumlah barang yang dibeli akan lebih sedikit karena harga yang lebih tinggi.
Selain itu, jika permintaan naik dan penawaran tetap, maka akan terjadi inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum di seluruh ekonomi. Inflasi dapat menyebabkan biaya hidup meningkat karena harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Hal ini dapat menyebabkan kemiskinan karena orang-orang tidak dapat membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan.
Selain itu, jika permintaan naik dan penawaran tetap, maka akan terjadi peningkatan keuntungan bagi produsen. Hal ini disebabkan oleh harga yang lebih tinggi dan jumlah barang yang lebih sedikit yang dibeli oleh konsumen. Produsen akan mendapatkan keuntungan lebih karena mereka dapat menjual barang dengan harga yang lebih tinggi.
Kesimpulannya, jika permintaan naik dan penawaran tetap, maka akan mengarah pada keseimbangan harga dan kuantitas yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan inflasi dan peningkatan keuntungan bagi produsen. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan kemiskinan karena biaya hidup yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil tindakan untuk mengendalikan permintaan dan penawaran agar tidak menyebabkan inflasi yang berlebihan. 22 Jun 2020.