Bagaimana cara menghitung cash ratio?

Posted on

Ketika mencari cara untuk mengukur keuangan perusahaan, salah satu rasio yang paling penting untuk diperhatikan adalah rasio kas. Rasio kas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aset kasnya. Ini adalah indikator yang sangat penting bagi investor dan manajer untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Bagaimana cara menghitung cash ratio? Cara paling sederhana untuk menghitung rasio kas perusahaan adalah dengan membagi aset kasnya dengan kewajiban lancarnya. Aset kas dapat berupa uang tunai, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan instrumen lainnya yang dapat dicairkan dengan mudah. Kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.

Rasio kas dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Rasio Kas = Aset Kas / Kewajiban Lancar

Contoh:

Jika perusahaan memiliki aset kas sebesar $500.000 dan kewajiban lancar sebesar $400.000, maka rasio kasnya adalah:

Rasio Kas = $500.000 / $400.000 = 1,25

Ini berarti bahwa perusahaan memiliki aset kas yang lebih besar daripada kewajiban lancarnya. Ini berarti bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Namun, investor dan manajer harus memperhatikan bahwa rasio kas yang tinggi tidak selalu merupakan tanda baik. Jika rasio kas terlalu tinggi, ini berarti bahwa perusahaan mungkin tidak menggunakan aset kasnya dengan efisien.

Selain itu, investor dan manajer juga harus memperhatikan bahwa rasio kas yang rendah bukan berarti bahwa perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan mungkin memiliki aset lain yang dapat digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, seperti piutang atau inventaris.

Kesimpulannya, rasio kas adalah indikator penting yang dapat digunakan oleh investor dan manajer untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Cara paling sederhana untuk menghitung rasio kas adalah dengan membagi aset kasnya dengan kewajiban lancarnya. Namun, investor dan manajer harus memperhatikan bahwa rasio kas yang tinggi atau rendah bukan berarti bahwa perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *