Ladylikelily.com – Seorang database administrator dengan pengalaman 5 tahun tentu sudah memahami pentingnya pengelolaan database yang baik dalam sebuah sistem informasi. Database yang buruk dapat menjadi ancaman besar bagi keseluruhan sistem informasi, karena beberapa konsekuensi buruk yang mungkin terjadi.
Salah satu konsekuensi buruk yang mungkin terjadi adalah hilangnya data secara permanen. Ketika sebuah database rusak atau terhapus, itu berarti data-data yang tersimpan di dalamnya juga hilang secara permanen. Apabila ini terjadi pada sistem informasi pada industri yang krusial seperti kesehatan atau perbankan, ini dapat menjadi ancaman besar bagi publik dan dapat merugikan banyak pihak.
Kerusakan Fisik Hardware
Kerusakan pada hardware dapat menyebabkan database tidak dapat diakses atau rusak. Jika ini terjadi, menyediakan backup database yang diperbarui menjadi sangat penting, untuk menghindari kerugian besar akan informasi yang hilang. Begitu juga, penggunaan perangkat yang diawasi dengan baik dapat membantu mencegah terjadinya masalah pada hardware.
Untuk menyiapkan lingkungan yang aman bagi database, penting untuk melindungi perangkat dari faktor-faktor fisik lainnya, misalnya sapi atau gemetar karena kondisi tanah dan bangunan yang kurang kokoh. Ada banyak faktor dari lingkungan yang dapat mempengaruhi perangkat keras, dan menguranginya dapat membantu mengurangi kemungkinan kerusakan pada hardware.
Terakhir, penting untuk terus memantau kondisi hardware dan segera memperbaiki apabila terjadi kerusakan untuk menghindari terjadinya kerusakan lebih lanjut yang dapat merusak database.
Kemanan dan Privasi Data
Ketika kita membicarakan database yang buruk, masalah yang terkait dengan keamanan dan privasi data dapat menjadi penyebabnya. Keamanan data dapat menjadi ancaman ketika orang-orang yang tidak sah memasuki sistem dan mengakses data. Jika data sensitif masuk ke tangan yang salah, itu dapat mengakibatkan kerugian besar atau bahkan masalah hukum bagi perusahaan atau instansi pemerintah.
Untuk menghindari hal ini, penggunaan firewall, protokol enkripsi data, dan pembatasan hak akses kepada orang-orang tidak berwenang sangat diperlukan.
Sistematisasi hak akses dan kebijakan penggunaan juga merupakan penting bagi privasi data. Memungkinkan hanya orang tertentu yang mempunyai hak akses tertentu untuk melihat atau memanipulasi data sensitif, dapat memberikan perlindungan yang lebih baik kepada informasi sensitif.
Perawatan Database
Salah satu masalah utama yang sering kali terjadi pada database adalah kegagalan dalam perawatan. Perawatan yang buruk dapat membuat database menjadi buruk kualitasnya, yang dapat mempengaruhi performa sistem informasi keseluruhan.
Penting untuk melakukan backup database secara rutin, dan melakukan perbaruan perangkat lunak secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan dan masalah yang dapat mempengaruhi data yang disimpan.
Secara keseluruhan, perawatan rutin dan sistematis merupakan sangat penting, untuk menjaga kualitas database dalam jangka panjang, dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya masalah pada database.
Integrasi dengan Aplikasi Terkait
Database sering digunakan dalam sistem informasi terpadu yang harus bekerja bersama-sama dengan aplikasi terkait lainnya. Integrasi yang buruk dapat menyebabkan masalah pada performa sistem informasi, dan mempengaruhi performa aplikasi yang terkait.
Untuk mencegah masalah ini terjadi, penting untuk merancang integrasi antara database dan aplikasi yang baik, dan memonitor performa secara sistematis untuk memastikan bahwa semua aplikasi terkait bekerja dengan baik.
Jika terdapat masalah dalam salah satu aplikasi terkait, dapat menyebabkan keseluruhan sistem menjadi terkena masalah. Oleh karena itu, memonitor setiap aplikasi secara independen dapat membantu mencegah masalah ini terjadi dengan melakukan tindakan segera ketika terdapat masalah.