Ladylikelily.com – Perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan rumah. Dalam artikel ini, akan dibahas perhitungan RAB untuk rumah 2 lantai dengan menggunakan Excel. Artikel ini berguna bagi para arsitek atau kontraktor yang ingin menghitung anggaran biaya dalam proyek pembangunan rumah.
Perhitungan RAB Rumah 2 Lantai XLS yang Efektif dan Efisien
Sebelum memulai pembangunan sebuah rumah, perlu dilakukan perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang telah disediakan sesuai dengan kebutuhan dan biaya yang diperlukan untuk pembangunan tersebut. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara detail perhitungan RAB rumah 2 lantai menggunakan program Microsoft Excel (XLS).
Langkah Pertama: Menentukan Luas Bangunan dan Biaya Bahan Bangunan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan luas bangunan rumah 2 lantai. Misalkan, luas bangunan yang diinginkan adalah 100 m2. Selanjutnya, kita perlu menyusun daftar bahan bangunan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah tersebut beserta harganya. Berikut adalah daftar bahan bangunan beserta harganya:
No. | Nama Bahan | Satuan | Harga Satuan |
---|---|---|---|
1 | Batako | Buah | Rp 1.500 |
2 | Pasir | Truk | Rp 500.000 |
3 | Besi Beton | Kg | Rp 10.000 |
4 | Genteng | Buah | Rp 5.000 |
5 | Keramik | M2 | Rp 50.000 |
Dari tabel di atas, kita dapat menghitung biaya bahan bangunan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah 2 lantai dengan menggunakan rumus:
Biaya Bahan Bangunan = (Jumlah Bahan x Harga Satuan) x Luas Bangunan
Sebagai contoh, untuk menghitung biaya bahan batako, kita dapat menggunakan rumus:
Biaya Batako = (6.000 x 1.500) x 100 = Rp 9.000.000
Langkah ini perlu dilakukan untuk setiap bahan bangunan yang dibutuhkan.
Langkah Kedua: Menentukan Biaya Upah Tenaga Kerja
Selain biaya bahan bangunan, kita juga perlu memperhitungkan biaya upah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah 2 lantai. Biaya upah tenaga kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Biaya Upah Tenaga Kerja = Jumlah Tukang x Upah per Tukang x Lama Pengerjaan
Sebagai contoh, jika kita membutuhkan 10 tukang dengan upah per tukang sebesar Rp 100.000 per hari dan lama pengerjaan selama 60 hari, maka biaya upah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut:
Biaya Upah Tenaga Kerja = 10 x 100.000 x 60 = Rp 60.000.000
Langkah Ketiga: Menentukan Biaya Lain-lain
Tidak hanya biaya bahan bangunan dan upah tenaga kerja, terdapat juga biaya lain-lain yang perlu diperhitungkan seperti biaya sewa alat, biaya transportasi, dan biaya administrasi. Biaya lain-lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Biaya Lain-lain = Total Biaya Bahan Bangunan dan Upah Tenaga Kerja x Persentase Biaya Lain-lain
Sebagai contoh, jika total biaya bahan bangunan dan upah tenaga kerja sebesar Rp 100.000.000 dan persentase biaya lain-lain sebesar 10%, maka biaya lain-lain yang dibutuhkan adalah:
Biaya Lain-lain = 100.000.000 x 10% = Rp 10.000.000
Langkah Keempat: Menentukan Total Biaya
Setelah semua biaya diperhitungkan, kita dapat menentukan total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah 2 lantai. Total biaya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Total Biaya = Total Biaya Bahan Bangunan + Biaya Upah Tenaga Kerja + Biaya Lain-lain
Sebagai contoh, jika total biaya bahan bangunan sebesar Rp 100.000.000, biaya upah tenaga kerja sebesar Rp 60.000.000, dan biaya lain-lain sebesar Rp 10.000.000, maka total biaya yang dibutuhkan adalah:
Total Biaya = 100.000.000 + 60.000.000 + 10.000.000 = Rp 170.000.000
Kesimpulan
Dalam perhitungan RAB rumah 2 lantai menggunakan program Microsoft Excel (XLS), terdapat empat langkah yang perlu dilakukan. Pertama, menentukan luas bangunan dan biaya bahan bangunan. Kedua, menentukan biaya upah tenaga kerja. Ketiga, menentukan biaya lain-lain. Dan keempat, menentukan total biaya. Dengan melakukan perhitungan RAB secara efektif dan efisien, diharapkan pembangunan rumah 2 lantai dapat dilakukan sesuai dengan anggaran yang telah disediakan.
5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Perhitungan RAB Bangunan
1. Menentukan Jenis Bangunan dan Fungsinya
Langkah pertama dalam perhitungan RAB bangunan adalah menentukan jenis bangunan dan fungsinya. Hal ini penting karena jenis dan fungsi bangunan akan mempengaruhi jenis material, kualitas material, dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan dalam pembangunan.
2. Melakukan Pengukuran dan Perhitungan Volume
Setelah menentukan jenis dan fungsi bangunan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan perhitungan volume. Hal ini meliputi pengukuran luas tanah, luas bangunan, dan volume ruangan. Dari pengukuran dan perhitungan ini akan didapatkan perkiraan jumlah material yang dibutuhkan.
3. Menentukan Harga Material dan Upah Tenaga Kerja
Setelah mendapatkan perkiraan jumlah material yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menentukan harga material dan upah tenaga kerja. Harga material bisa didapatkan dari toko bangunan atau supplier material, sedangkan upah tenaga kerja bisa ditentukan berdasarkan tarif umum yang berlaku di daerah tersebut.
4. Memperhitungkan Biaya Tambahan dan Resiko
Selain biaya material dan upah tenaga kerja, dalam perhitungan RAB bangunan juga perlu dipertimbangkan biaya tambahan seperti biaya sewa alat berat, biaya transportasi material, dan biaya administrasi. Selain itu, perlu juga memperhitungkan resiko seperti perubahan harga material atau perubahan kebijakan pemerintah yang bisa mempengaruhi biaya pembangunan.
5. Membuat Laporan RAB
Setelah semua perhitungan selesai dilakukan, hasilnya perlu dituangkan dalam laporan RAB yang terstruktur dan rapi. Laporan RAB ini akan menjadi acuan dalam penganggaran dan pelaksanaan pembangunan.
Dengan memperhatikan kelima hal penting di atas, perhitungan RAB bangunan bisa dilakukan dengan lebih akurat dan terstruktur.
Cara Menghitung RAB Bangunan Dari Dasar Part 8 | Jelas Dan mendetil | Video
Perhitungan RAB Rumah 2 Lantai
Data Bangunan
Berikut adalah data bangunan untuk perhitungan RAB rumah 2 lantai:
Uraian | Jumlah | Satuan | Harga Satuan | Total Harga |
---|---|---|---|---|
Pondasi | 1 | meter | 500.000 | 500.000 |
Beton Bertulang | 150 | m3 | 1.500.000 | 225.000.000 |
Pasangan Batu Bata | 20.000 | buah | 400 | 8.000.000 |
Plester Dinding | 250 | m2 | 100.000 | 25.000.000 |
Atap Baja Ringan | 200 | m2 | 350.000 | 70.000.000 |
Plafon Gypsum | 150 | m2 | 200.000 | 30.000.000 |
Kusen Pintu dan Jendela | 50 | buah | 1.000.000 | 50.000.000 |
Instalasi Listrik | 1 | rumah | 50.000.000 | 50.000.000 |
Instalasi Air | 1 | rumah | 20.000.000 | 20.000.000 |
Cat Dinding | 250 | m2 | 150.000 | 37.500.000 |
Biaya Lain-Lain | 5.000.000 | 5.000.000 | ||
Total Keseluruhan | 496.500.000 |
Dengan demikian, total biaya yang diperlukan untuk membangun rumah 2 lantai adalah sebesar Rp 496.500.000.
Pembahasan RAB Bangunan
Apa itu RAB Bangunan?
RAB merupakan singkatan dari Rencana Anggaran Biaya. RAB Bangunan adalah dokumen yang berisi perincian biaya yang diperlukan dalam pembangunan suatu bangunan. Dokumen ini disusun sebelum pembangunan dimulai dan digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan keuangan selama proses pembangunan berlangsung.
Apa saja yang termasuk dalam RAB Bangunan?
RAB Bangunan terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
- Estimasi biaya bahan bangunan
- Estimasi biaya upah tenaga kerja
- Estimasi biaya sewa alat berat, jika diperlukan
- Estimasi biaya pengelolaan proyek
- Estimasi biaya lain-lain, seperti biaya izin mendirikan bangunan, biaya survei, dan biaya administrasi lainnya
Bagaimana cara membuat RAB Bangunan?
Untuk membuat RAB Bangunan, Anda perlu melakukan beberapa tahapan, yaitu:
- Menentukan jenis bangunan yang akan dibangun
- Menghitung luas bangunan
- Menghitung jumlah material yang diperlukan
- Menentukan harga material
- Menghitung biaya upah tenaga kerja
- Menghitung biaya sewa alat berat, jika diperlukan
- Menentukan biaya pengelolaan proyek
- Menentukan biaya lain-lain
- Menyusun laporan RAB Bangunan
Apa kegunaan dari RAB Bangunan?
RAB Bangunan sangat penting untuk mengontrol pengelolaan keuangan selama proses pembangunan berlangsung. Dokumen ini juga berguna untuk menentukan apakah biaya yang telah dikeluarkan sudah sesuai dengan perencanaan awal atau tidak. Selain itu, RAB Bangunan juga dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait, seperti bank atau investor.