Sebagai informasi, PPAT (Penyelenggara Pembuatan Akta Tanah) adalah pejabat umum yang dianggap oleh Kepala BPN (Badan Pertanahan Nasional) memiliki kewenangan untuk membuat akta peralihan hak atas tanah, termasuk akta jual beli tanah. Akta jual beli adalah sebuah dokumen yang menyatakan bahwa pembeli telah membeli hak milik atas suatu properti. Akta jual beli harus dibuat oleh PPAT yang berwenang dan disahkan oleh Kepala BPN.
Untuk membuat akta jual beli, Anda harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Kepala BPN. Pertama, Anda harus mengajukan permohonan kepada Kepala BPN. Permohonan harus berisi informasi tentang jenis tanah yang akan dibeli, nama pembeli dan penjual, jumlah uang yang akan dibayarkan, dan tanggal pembelian. Setelah Kepala BPN menyetujui permohonan, Anda harus mengajukan permohonan kepada PPAT yang berwenang untuk membuat akta jual beli.
Setelah permohonan diterima oleh PPAT, PPAT akan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk membuat akta jual beli. Informasi ini meliputi rincian tanah yang akan dibeli, nama pembeli dan penjual, jumlah uang yang akan dibayarkan, dan tanggal pembelian. Setelah informasi ini disediakan, PPAT akan membuat akta jual beli. Akta jual beli harus disahkan oleh Kepala BPN untuk menjadi sah.
Setelah akta jual beli disahkan oleh Kepala BPN, maka hak milik atas tanah akan berpindah dari penjual kepada pembeli. Akta jual beli juga akan menjadi bukti yang sah bahwa pembeli telah membeli hak milik atas tanah. Akta jual beli ini harus disimpan oleh pembeli sebagai bukti pembelian tanah.
Untuk membuat akta jual beli, Anda harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Kepala BPN. Anda juga harus mencari PPAT yang berwenang untuk membuat akta jual beli. PPAT akan membantu Anda mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk membuat akta jual beli. Setelah akta jual beli disahkan oleh Kepala BPN, maka hak milik atas tanah akan berpindah dari penjual kepada pembeli. Akta jual beli ini harus disimpan oleh pembeli sebagai bukti pembelian tanah. 18 Okt 2022.