Pajak merupakan salah satu hal yang harus dibayar oleh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, wajib pajak diharuskan untuk melaporkan pendapatan mereka kepada pemerintah melalui Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). Pada tahun 2021, SPT Tahunan untuk orang pribadi mencakup berbagai jenis pendapatan yang harus dilaporkan. Berikut daftarnya, sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia.
Kas dan setara kas. Uang tunai, tabungan, giro, deposito, serta bentuk lain dari kas dan setara kas harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi. Pendapatan yang berasal dari kas dan setara kas ini juga harus dilaporkan, termasuk bunga tabungan, dividen, dan hasil investasi.
Piutang. Pendapatan yang berasal dari piutang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi. Piutang ini bisa berupa pinjaman yang diberikan kepada orang lain, atau pembayaran yang belum diterima dari pelanggan.
Investasi. Pendapatan yang berasal dari investasi juga harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi. Investasi ini termasuk saham, obligasi, surat utang, reksa dana, dan lainnya.
Alat transportasi. Pendapatan yang berasal dari alat transportasi seperti sepeda, sepeda motor, dan mobil juga harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi.
Harta bergerak lainnya. Pendapatan yang berasal dari harta bergerak lainnya seperti logam mulia, batu mulia, barang seni dan antik, dan lainnya juga harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi.
Harta tidak bergerak. Pendapatan yang berasal dari harta tidak bergerak seperti tanah, rumah, dan lainnya juga harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi.
Demikianlah daftar pendapatan yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan orang pribadi tahun 2021. Wajib pajak harus menyelesaikan SPT Tahunan mereka sebelum tanggal 29 Januari 2023. Jika tidak, mereka akan dikenakan sanksi berupa denda atau bahkan penjara. Oleh karena itu, pastikan Anda menyelesaikan SPT Tahunan Anda tepat waktu.