Kapan Kontrak Dinyatakan Kritis?
Kontrak dinyatakan kritis apabila selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10% dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% – 70% dari Kontrak). Ini berarti bahwa jika kontraktor gagal mencapai target realisasi fisik pelaksanaan sebesar 70% pada 18 Januari 2021, maka kontrak dinyatakan kritis.
Kontrak dinyatakan kritis juga apabila selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10% dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% – 100% dari Kontrak). Ini berarti bahwa jika kontraktor gagal mencapai target realisasi fisik pelaksanaan sebesar 100% pada 18 Januari 2021, maka kontrak dinyatakan kritis.
Untuk menghindari kontrak dinyatakan kritis, kontraktor harus memastikan bahwa realisasi fisik pelaksanaan kontrak selalu berada di atas target yang telah ditetapkan. Kontraktor harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa kontrak tidak terlambat dan dapat selesai tepat waktu.
Kontraktor juga harus memastikan bahwa semua kegiatan yang terkait dengan kontrak dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Hal ini termasuk memastikan bahwa semua bahan baku yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, semua tenaga kerja yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, dan semua peralatan yang dibutuhkan tersedia tepat waktu.
Kontraktor juga harus memastikan bahwa semua prosedur yang terkait dengan kontrak dilakukan dengan benar dan tepat waktu. Hal ini termasuk memastikan bahwa semua dokumen yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, semua izin yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan tersedia tepat waktu.
Kontraktor juga harus memastikan bahwa semua laporan yang terkait dengan kontrak disampaikan tepat waktu. Hal ini termasuk memastikan bahwa semua laporan keuangan yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, semua laporan teknis yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, dan semua laporan lainnya yang dibutuhkan tersedia tepat waktu.
Dengan melakukan semua hal di atas, kontraktor dapat memastikan bahwa kontrak tidak terlambat dan dapat selesai tepat waktu. Dengan demikian, kontraktor dapat mencegah kontrak dinyatakan kritis.